Siapa yang berani mengesampingkan Kesetiaan pada partai dan mementingkan persahabatan sejati?
Dialah Erwin Aksa, sosok pengusaha muda yang menakhodai kerajaan bisnis Bosowa Group, dia adalah keponakan dari Jusuf Kalla, dia lebih memilih akal sehat.
Garis sejarah persahabatan sejati dengan Cawapres Sandiaga Uno, membuatnya berselisih jalan dengan partainya. Sikapnya yang berbeda arah dengan arah partai ini membuatnya dicopot sebagai Ketua DPP bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) partai Golkar adalah sikap ksatria yang menggunakan akal sehat.
Saya, sebagai orang yang pernah kenal dekat dengan sosok Erwin Aksa, karena pernah menjadi ‘anak buahnya’ di Bosowa Group, mencoba mengulas sisi sosok Erwin Aksa dari segi akal sehat.
Sosok Tokoh mudah yang terdidik dengan akal sehat ini, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 7 Desember 1975, sedikit lebih muda dari Sandiaga Uno yang kelahiran 1969. Pendidikan dasar dan menengah dilakoni Erwin di Makassar, lalu menempuh pendidikan di Kota Bandung untuk lanjutkan ke sekolah menengah atas. Lulus dari SMA Negeri 5 Bandung pada 1993, lalu Erwin Aksa meneruskan studinya ke Amerika Serikat di jurusan ekonomi University of Pittsburgh, Pennsylvania. Sandiaga Uno juga pernah kuliah di negeri Paman Sam, yakni di George Washington University.
Pada 1997 itu, Erwin Aksa telah menuntaskan studinya di Amerika Serikat kemudian pulang ke Makassar. Di tanah kelahiran, ia bergabung dengan perusahaan Bosowa Group yang akhirnya menjadi CEO.
Perusahaan berskala nasional dengan anak perusahaan berjumlah 30an ; mulai dari group Pabrik semen Bosowa, Pembangkit Listrik, Infrastruktur Jalan Tol dipimpinnya dengan akal sehat, sehingga tumbuh dan berkembang sampai saat ini.
Kebijakan-kebijakannya dalam menakhodai perusahaannya adalah berdasarkan keputusan-keputusan dengan akal sehat. Sebagai Pengusaha, Erwin Aksa mengedepankan akal sehat dan mengkader para eksekutifnya dengan akal sehat. kemampuan membuat pertimbangan rasional dan bijaksana atas situasi atau kenyataan yang sedang terjadi berdasarkan persepsi yang tepat, ini modal pengusaha sukses sosok Erwin Aksa.
Saya jadi teringat dengan nasehatnya, ketika suatu saat saya mengalami persoalan pelik di pekerjaan saat memimpin proyek jalan tol di Makassar, seakan jalan sudah buntu menghadapi persoalan itu, lalu Erwin Aksa dibalik telpon memberi sprit, “ Pikir…Pikir….Pikir pasti ada jalan keluar!”, dan betul problem solving terinspirasi dari kalimat itu. Dan akhirnya proyek itu mampu saya tuntaskan yang dapat dinikmati sampai saat ini. Sekali lagi, ini tentunya dinamakan “akal sehat”.
Apakah pilihan Erwin Aksa memilih mendukung Pasangan Prabowo-Sandi adalah akal sehat?? Saya berani mengatakan “ya” karena saya sangat faham dengan sosok yang satu ini yang selalu berpikir secara refleks dan responsif dengan akal sehatnya.
Yang jelas langkahnya tidak asal, tapi penuh perhitungan dan penuh keyakinan mutlak bahwa dukunganannya bakal memperkuat dukungan bagi Prabowo-Sandi dan semakin banyak mendulang suara dalam Pemilu 2019.
Status Erwin Aksa sebagai pengusaha akan menggiring ‘gerbong pengusaha’ untuk memberikan dukungan pada Prabowo Sandi pada 17 April 2019 nanti. Mari Kita buktikan.