“Kami menargetkan antara bulan September-Oktober 2021, seluruh warga Surabaya sudah menerima dua kali vaksin,” kata Eri Cahyadi saat memantau pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 Nopember (G10N) Tambak Sari, Surabaya, Selasa.
Menurut ia, hingga saat ini warga Surabaya yang belum ikut vaksin ada sekitar 1,1 juta orang.
Untuk itu, jika setiap hari vaksinasi di G10N bisa menuntaskan sekitar 50 ribu orang, dalam 20 hari ke depan warga Surabaya yang belum vaksin bisa dijangkau semuanya.
Eri mengatakan pemkot telah menyiapkan 500 tenaga kesehatan sebagai vaksinator dan 500 petugas screening untuk pelaksanaan percepatan vaksinasi massal di G10N Surabaya.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan, vaksinasi massal di G10N dilaksanakan secara bergelombang. Gelombang pertama pukul 07.30 – 09.30 WIB dan gelombang kedua pada pukul 09.30 – 12.00 WIB, dan seterusnya.
“Pelaksanaan mulai pukul 07.30 WIB, sampai satu jam itu sudah 3.500 orang. Kami semua yang ada di sini awalnya takut ada kerumunan sehingga kita bagi waktunya,” ujarnya.
Dari pantauannya, Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi di G10N waktunya bisa lebih cepat karena adanya dukungan dari forkopimda dan para relawan di Surabaya.
“Kecepatan ini bisa dilakukan karena dukungan dari forkopimda dan relawan yang jumlahnya sudah 2 ribu orang, sehingga kami melakukan percepatan bisa dilakukan,” katanya.
Meski demikian, pihaknya bakal terus melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi massal di G10N. Bahkan, rencananya ke depan vaksinasi massal akan dibagi di beberapa lokasi, yakni Korem 084/Bhaskara Jaya, Polres Tanjung Perak, Polrestabes Surabaya, Kejari Tanjung Perak, Kejari Surabaya, Arhanud, dan Lantamal V Surabaya.
Pembagian per wilayah ini dilakukan sebagai upaya mendekatkan warga dan mencegah terjadinya kerumunan. “Nanti akan kami bagi yang penting tidak ada kerumunan sehingga per wilayah (vaksinasi) bisa dilakukan. Tiap hari ini kita fokuskan dulu di sini (G10N) sambil melakukan evaluasi,” katanya.